Friday, May 05, 2006

Indahnya Indonesia






Menatap Cakrawala dari Bukit Batu Malang Lepau









Insert Photo (dari atas-kanan ke bawah) :
        • Sebuah Bungalow dibangun di bibir pantai Bukit Batu Malang Lepau , Belitung Timur, untuk memudahkan para pengunjung menikmati laut dari dekat. Pantai itu terdiri atas dua bentang alam, bukit dan pantai, sehingga pengunjung dapat menikmati dua suasana sekaligus.
        • Pemandangan Laut China Selatan dari Pantai Bukit Batu Malang Lepau. Tiga kapal nelayan sedang berlayar kembali ke pantai.
        • Peta Lokasi Bukit Batu Malang Lepau



Lihatlah sebuah titik Jauh di tengah laut Makin lama makin jelas Bentuk rupanya, Itulah kapal api yang sedang berlayar....
Lagu tentang kapal api yang pernah diajarkan saat taman kanak-kanak itu kembali terngiang ketika satu kapal nelayan mulai tampak di tengah Laut China Selatan. Benar kata-kata dalam syair lagu itu, kapal nelayan semakin jelas ketika meninggalkan cakrawala dan terus menuju ke arah Kota Manggar, ibu kota Kabupaten Belitung Timur.

Kapal dari arah Laut China Selatan mudah terlihat dari Pantai Bukit Batu Malang Lepau, yang terletak sekitar 15 kilometer di sebelah utara Kota Manggar. Seperti namanya, pantai itu terdiri dari dua bentang alam, bukit dan pantai.

Dari sisi bukit, pemandangan ke arah laut terlihat sangat jelas. Perubahan warna air akibat beda kedalaman laut mulai dari biru muda kehijauan ke biru tua atau sebentuk lingkaran berwarna coklat—karena ada terumbu karang—dapat dilihat dengan mata telanjang.

Selain itu, pergerakan kapal-kapal nelayan berbagai ukuran juga terlihat sejak di ujung cakrawala pandang sampai bentuk aslinya. Riak dan pecahan gelombang juga terlihat saat air menghantam beberapa karang kecil yang "memagari" pantai itu dari kejauhan.

Beberapa pulau di sekitar Kota Manggar juga terlihat jelas dari bukit ini. Pulau Bakau, Pulau Limau, dan Pulau Memperak terasa sangat dekat dan terjangkau jika dilihat dari tepian bukit meskipun jarak pulau-pulau tersebut ke pantai Bukit Batu Malang Lepau sekitar satu sampai dua kilometer.

Dari sisi pantai, terdapat campuran antara pantai berpasir dan kumpulan batu granit berukuran besar yang menjorok sampai ke bagian tengah dan membagi pantai dalam beberapa bagian. Di timbunan batu-batu itu dibangun bungalo-bungalo agar pengunjung pantai dapat menikmati terpaan angin laut sambil duduk santai.

Tidak perlu takut terik mentari karena bungalo diteduhi pohon besar yang tumbuh di sela-sela kumpulan batu granit itu. Dari bungalo tersebut, pengunjung juga dapat menuruni kumpulan batu granit sampai pada bagian yang paling depan, yang berbatasan dengan air.

Pada saat pasang naik air laut, pengunjung pantai dapat memancing dari ujung kumpulan batu granit yang paling depan. Namun, harus siap mendapat cipratan air dari riak gelombang yang sampai ke pantai.

Seperti kebanyakan pantai di Belitung, pasir pantai Bukit Batu Malang Lepau juga berwarna putih dan lembut. Terbaginya beberapa kawasan pantai oleh kumpulan batu-batu granit membuat pengunjung dapat memilih bagian pantai yang terlindung dan memiliki semacam privasi tersendiri.

KENDALA ANGKUTAN

Agak sulit mencapai pantai Bukit Batu Malang Lepau jika tidak mengendarai kendaraan sendiri. Kabupaten Belitung Timur yang baru dimekarkan dari Kabupaten Belitung pada tahun 2004 ini belum memiliki fasilitas angkutan umum dalam jumlah yang memadai, termasuk yang menuju ke pantai tersebut.

Namun, jalan masuk ke pantai Bukit Batu Malang Lepau sudah sangat baik karena baru saja dilapisi aspal hotmix. Saat memasuki kawasan pantai, para pengunjung akan melihat batu-batu granit hitam dalam ukuran besar di tepi jalan.

Jalan masuk itu akan membawa para pengunjung memasuki plaza yang berupa tanah lapang dan datar, dengan kafe di salah satu sudutnya. Plaza tersebut berada tepat di bibir bukit yang langsung menghadap ke Laut China Selatan.

Pohon-pohon besar masih dipelihara dengan baik untuk meneduhkan kawasan plaza yang panas di siang hari. Para pengunjung yang ingin bersantai sambil memandangi laut dapat duduk-duduk di bawah pohon atau di dalam kafe.

Menurut Basuki T Purnama, pengelola kawasan pantai Bukit Batu Malang Lepau, yang juga Bupati Belitung Timur, pantai dengan dua bentang alam yang berbeda itu dipadukan agar masyarakat dapat menikmati keindahan laut dari dekat dan dari jauh dalam satu kawasan yang sama.

Selain memiliki dua bentang alam yang berbeda, di kawasan pantai Bukit Batu Malang Lepau ini juga dilestarikan beberapa tanaman yang sudah jarang ditemui, termasuk tanaman buah kersen dan tanaman buah beri liar. Burung-burung liar juga hidup dengan bebas di kawasan pantai karena pepohonannya masih rimbun.

Di kawasan pantai Bukit Batu Malang Lepau terdapat larangan berburu burung liar agar pengunjung dapat menikmati warna-warni dan kicauan burung. Burung-burung seperti jalak, perkutut, dan beberapa burung yang berwarna-warni lainnya sesekali terlihat karena terbang rendah di antara pepohonan.

Di salah satu bagian plaza itu, Basuki mengadakan hiburan bagi rakyat Belitung Timur dengan menggelar pertunjukan-pertunjukan musik. Artis didatangkan dari Ibu Kota maupun daerah setempat. Pertunjukan yang biasa digelar pada hari libur itu bertujuan agar masyarakat mendapat hiburan dan senantiasa berkunjung ke obyek wisata tersebut. Selain itu, para pedagang kaki lima juga mendapat momen untuk menjajakan dagangan mereka sehingga ekonomi rakyat dapat bergerak.

"Dulu kawasan ini merupakan perbukitan seluas sekitar 20 hektar yang dipenuhi ilalang dan tidak terawat," kata Basuki.

Kini pantai Bukit Batu Malang Lepau sudah menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi warga Kota Manggar, khususnya pada hari libur. Dua bentang alam dan keasrian lingkungan sekitarnya menjadi andalan pantai ini. Apalagi, para pengunjung dapat menikmati cakrawala laut dengan lebih luas.(Caesar Alexey)

Sumber : Kompas Kamis 27 April 2006

No comments: