Monday, June 12, 2006

Jangan Abaikan Sakit Kepala..!

Jakarta, Kamis - Sebagian besar orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Gejalanya bisa bermacam-macam. Ada yang sempoyongan, kepala berdenyut-denyut, berputar, berat, atau terasa seperti tertindih.

Tak perlu khawatir, ada jurus untuk mengusirnya.

Seorang ibu datang ke praktik dokter sambil mengeluh, “Dok, hampir setiap kali sehabis makan makanan laut di restoran, saya selalu pusing. Kepala rasanya berat sebelah, adakalanya sampai sempoyongan dan sedikit mual, tapi setelah tidur, pusingnya hilang.”

Secara umum, sakit kepala terbagi atas dua bagian, sakit kepala primer tipe tegang dan migrain, serta sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh suatu proses dalam otak karena tumor, perdarahan, dan lain-lain. Penyebabnya bisa beragam, semisal: kurang gula atau "O2" obat, kebanyakan nitrat dan monosodium glutamat (MSG), hipertensi, pascacedera kepala, pascakejang, infeksi selaput otak, dan perdarahan.

Makanan yang bersifat merangsang, entah itu mengandung MSG, tyramin, dopamin, kafein, atau zat nitrat yang banyak terdapat pada daging sapi olahan, ham, sosis, pada orang yang peka memang bisa langsung mengganggu fungsi pembuluh darah kepala atau leher. Pasalnya, beberapa puluh menit setelah makanan masuk ke dalam perut, terjadilah penyempitan pembuluh darah. Rasa pusing pada ibu tadi timbul akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut.

Sayang, penyebabnya masih belum diketahui dengn pasti. Namun, banyak peneliti berpendapat, zat-zat kimia pada pembuluh darah yang diproduksi oleh tubuh menjadi biang keladinya. Gangguan suplai darah ke otak yang mengakibatkan perubahan ukuran pembuluh darah mana saja memang dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala. Pusing karena makanan pada umumnya hanya terasa pada satu sisi, entah berdenyut atau berat sebelah.

Kejadian seperti ini ternyata tidak sama dengan alergi terhadap makanan atau zat tertentu. Kalau pusing karena makanan atau minuman disebabkan oleh pengaruh zat asam amino terhadap pembuluh darah atau saraf, maka pusing karena alergi terhadap makanan (seperti telur, udang, dan lain-lain) berhubungan dengan protein yang terkandung di dalamnya.

Sementara, gangguan alergi adalah gangguan pada sistem ketahanan tubuh, bukan pada pembuluh darah atau saraf. Gejala alergi pada makanan umumnya memunculkan reaksi seperti sesak napas, gatal, atau pembengkakan kulit, bahkan ada kalanya penderita pingsan.

Pusing setelah makan di restoran mungkin bisa disamakan dengan pusing saat mencium bau atau terkena cahaya tertentu. Di sini, sistem sensori orang yang peka lebih tinggi daripada orang yang kurang peka. Cara pencegahannya sederhana saja. Hindari makanan yang bisa menyebabkan sakit kepala tadi.


Gangguan mata dan gigi


* Sakit kepala sebenarnya merupakan akibat dan rangsangan bangunan di kepala dan leher yang peka terhadap nyeri, entah itu kulit, otot jaringan penunjang tengkorak, pembuluh darah, atau bangunan-bangunan yang terdapat dalam rongga tengkorak.

Penyebab sakit kepala selain karena faktor intrakranial, bisa juga karena faktor ekstrakranial séperti gangguan pada mata, THT, gigi, tulang leher, atau tumor. Bisa pula karena faktor psikis: banyak pikiran, cemas, atau kurang tidur.

Ragam sakit kepala pun bermacam-macam, namun yang acapkali menjadi bahan pembicaraan orang adalah migrain, sakit kepala menekan, dan vertigo.

Migrain adalah bentuk sakit kepala yang dimulai pada satu sisi dan menetap, berdenyut disertai mual dan terasa lebih berat pada posisi membungkuk. Frekuensi serangan bisa setiap
minggu, bisa setiap bulan. Bentuk spesifik didahului penglihatan berkunang-kunang, di tengah bidang pandang muncul bintik-bintik terang benderang. Beberapa saat kemudian bintik menjadi sebesar telur menyebar ke samping kiri dan tampak kabur atau gelap d tengahnya, di kelilingi cahaya terang. Setelah 5 menit, secara perlahan bayangan memudar. Pada saat itu rasa nyeri pada sebelah kepaa mulai datang, berdenyut-denyut disertai rasa mual.

Menurut dokter, hampir semua pusing migrain berhubungan dengan pembuluh darah kepala dan leher. Pencetusnya bisa karena perubahan hormon saat masa haid atau saat pemakaian pil KB. Bisa juga karena perubahan temperatur yang mendadak, psikis, makanan, atau obat yang merangsang. Obat yang diberikan biasanya bersifat mengerutkan pembuluh yang akan menghilangkan rasa sakit. Namun, pemberian obat harus hati-hati kalau penderita mengidap tekanan darah tinggi, angina pectoris (nyeri dada kiri), atau sudah mengalami pengerasan pembuluh darah. Umumnya, pada saat serangan migrain berakhir, penderita merasa lemas dan nyeri otot, tapi adakalanya merasa gembira sekali.

Pada sakit kepala menekan, gejala umumnya ditandai dengan kepala terasa ditekan atau terikat, tegang menyeluruh pada kedua sisi kepala seperti pada dahi, pelipis, daerah belakang kepaa atau leher. Orang yang sering terserang sakit kepala menekan ini, dianjurkan untuk tidak minum obat penghilang rasa sakit lebih dari 5— 10 kali dalam sebulan. Sebaiknya gunakan obat sakit kepala yang hanya mempunyai satu bahan aktif seperti asam asetil salisilat, Penggunaan obat kombinasi malah dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit kepala menjadi kronis. Selain itu, penderita dianjurkan untuk banyak melakukan jalan pagi, senam, latihan relaksasi.

Bila kepala terasa sakit, mengompres leher bagian belakang dengan handuk hangat dapat membantu meringankan penderitaan. Penderita juga dianjurkan tidak duduk terlalu lama bila melakukan perjalanan jauh dengan mobil. Usahakan beristirahat pada selang waktu tertentu. Mungkin penlu diperiksa apakah alas tidur atau bantal menjadi penyebabnya. Tentu saja apabila obat dan latihan tersebut tidak mempan, perlu konsultasi dokter agar diteliti lebih lanjut. Penelitian dengan CT—Scan dapat membantu untuk meneliti penyebab utamanya.

Penderita migrain ataupun sakit kepala menekan, dianjurkan tidak minum minuman beralkohol, makanan yang diawetkan atau dikeringkan, keju tua, kol asam, makanan beragi atau mengandung banyak nitrat (pada daging olahan), atau MSG yang gampang merangsang pembuluh darah.

Serasa berputar-putar

* Jenis gangguan kepala lain adalah vertigo yang merupakan suatu ilusi bergerak atau halusinasi gerakan.

Penderita merasakan atau melihat lingkungannya seolah berputar, padahal sebenarnya tidak. Gerakan yang dirasakan pada umumnya berputar, walaupun ada kasus yang gerakannya bersifat linier (tubuh seolah didorong atau ditarik menjauhi bidang vertikal).

Perasaan berputar muncul karena sistem keseimbangan dalam otak terganggu. Yang mengatur sistem keseimbangan adalah sistem vestibuler, sistem serebelum (otak kecil), dan sistem korteks (lapisan luar) serebri dan batang otak.

Vertigo yang dalam bahasa Yunani artinya memutar, Sebagian besar disebabkan oleh gangguan sistem vestibuler yang sering dibarengi gangguan sistem otonom (mual, pucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah, dan diare).

Vertigo sebenarnya merupakan gejala suatu penyakit, bisa akibat benturan atau trauma pascakecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak. Sensasi sempoyongan juga dapat dialami seseorang yang berdiri di ketinggian atau bingung berada di tempat yang ramai dan asing. Yang lebih parah apabila sakit kepala ini merupakan gejala stroke atau tumor otak. Untuk mengetahui pangkal penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti.

Dikenal juga istilah vertigo posisional, yakni vertigo akan muncul hanya pada sikap atau posisi kepala tertentu, misalnya miring ke kanan atau kiri dan telinga yang terganggu ditempatkan di sebelah bawah. Sindrom ini pada umumnya hanya berlangsung beberapa detik atau menit saja, namun disertai rasa mual.

Ada pendapat yang menyatakan, untuk mengatasi gejala itu penderita seharusnya terus berusaha mempertahankan sikap atau posisi yang mencetuskannya. Dengan latihan ini, lama kelamaan intensitas serangan akan mereda. Namun dalam kenyataan, kebanyakan penderita langsung mencari posisi lain untuk mengalihkan serangan. Tapi, ini tergantung penyebabnya. Kalau kelainan terletak pada batang otak atau serebelum, tidak akan diperoleh perbaikan dengan cara di atas.

Yang perlu diwaspadai apabila sakit kepala timbul mendadak dengan rasa sakit tidak tertahankan. Perlu juga dicurigai sakit kepala yang semakin berat. Juga sakit kepala yang memburuk bila mengejan atau melakukan kegiatan. Apalagi kalau disertai penurunan kesadaran, bicara mulai kacau, demam tinggi. Sakit kepala yang begini biasanya pertanda adanya kelainan daam rongga tengkorak.

Karena Stres?

* Sakit kepala karena ketegangan sering dicetuskan oleh stres. Penderita merasa pusing sewaktu melihat orang banyak, jantung berdebar, perut kembung, mudah tersinggung, sulit tidur, dan tampak depresi.

Kalau penderita hipertensi umumnya merasa sakit kepala saat bangun tidur dan berkurang atau hilang saat ia melakukan kegiatan, tidak demikian pada penderita sakit kepala karena ketegangan. Sakit kepala jenis ini sering dimulai pagi hari, lalu semakin siang semakin terasa berat. Pada penderita migrain, sering sakit kepala dirasakan justru tengah malam sehingga mengganggu tidurnya.

Kalau keluhan sudah dapat diatasi dengan obat, amati kapan rasa sakit yang sama kembali mengganggu.

Selain jalan kaki dan berenang, para pelanggan sakit kepala sebaiknya juga melakukan senam ringan seperti menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Ditambah latihan mengangkat bahu perlahan-lahan. Usahakan pula untuk hidup teratur dan hindari bekerja di luar batas kemampuan...(intisari)

Sumber : Kompas Cybermedia, Kamis, 23 Juni 2005


=========================================
Tidak Ada Pusing di Kepala


Jakarta, Jum'at - Boleh dipercaya, hanya sedikit orang yang belum pernah merasakan derita sakit kepala. Setidaknya, sekali dalam seumur hidup pasti mengalaminya.

Masalahnya, orang kadang tidak bisa secara tepat mengenali rasa sakit di kepala berikut istilahnya. Padahal itu diperlukan untuk pengobatan dan pencegahan agar biang penyakitnya tak singgah lagi.

Suatu kali, seorang pasien pria datang berobat ke dokter spesialis saraf di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta. Wajahnya muram, dahinya berkerut, gerak tubuhnya seolah seperti orang yang sudah enggan tinggal di dunia lagi. “Saya sering banget pusing, Dok. Kayaknya hampir setiap hari," keluhnya.

“Bagaimana rasanya?” tanya dokter.

Sulit diterangkan, Dok. Kadang seperti dipukul-pukul palu. Pernah seperti berputar-putar. Kadang cuma nyeri biasa di kepala sebelah kanan. Bisa siang, bisa malam. Sering juga rasanya mual terus mau muntah,” terang pasien tentang penderitaan yang sebulan dirasakannya.

Kini giliran alis dokter itu yang berkernyit. Kalau betul seperti itu, ini mah, sakit kepala kuadrat, pikirnya.

Banyak betul keluhan yang dikemukakan, hingga sulit didiagnosis penyakit dan penyebabnya. Dokter itu pun kemudian bertanya lebih detail. Ternyata, penyebabnya hanyalah stres gara-gara pekerjaan. Ketika diberi sedikit nasihat dan obat, rasa sakitnya bisa berangsur lenyap.

Harap maklum, jika omongan pasien tadi terdengar kacau. Selain karena sedang merasa cekot-cekot, rasa sakit di kepala juga bersifat subjektif. Bagi seseorang, rasa sakitnya mungkin seperti “dipukuli palu”, tapi buat orang lain pada kasus yang sama, rasanya seperti nyeri dan agak berputar. Atau kali lain, seseorang mengaku diserang migren, padahal sebenarnya sedang “pusing” karena terus teringat soal utang yang menumpuk.

Karena itu, pada saat diagnosis, dokter harus sabar dan jeli menangkap maksud keluhan pasien, agar bisa mengenali penyebab sakitnya. Pasien sering rancu dalam menyebutkan keluhannya, sebab tidak bisa membedakan apakah ia sedang sakit kepala, pusing, migren, atau mengalami vertigo.

Jenisnya ringan saja

* Sakit kepala boleh dikata keluhan biasa yang akibatnya bisa terasa “luar biasa”.

Bermacam gangguan di tubuh bisa menimbulkan rasa nyeri di kepala, migren, atau vertigo. Bahkan hampir semua penyakit infeksi, baik oleh virus ataupun bakteri, selalu disertai keluhan tubuh bagian atas ini.

Meski banyak macamnya, sakit kepala sebenarnya bisa dibagi dua: sakit kepala primer dan sekunder.

Pada sakit kepala primer tidak jelas ditemukan adanya kelainan di kepala, sedangkan sakit kepala sekunder sebagai akibat adanya kelainan fisiologis di otak. Keduanya berefek nyaris sama, padahal penyebabnya sangat berlainan.

Termasuk sakit kepala golongan primer yaitu sakit kepala sebelah (migren) atau sakit kepala mengelompok. Sedangkan golongan sekunder adalah rasa sakit akibat gangguan-gangguan tubuh yang bisa membuat bergidik orang yang mendengarnya. Misalnya seperti kerusakan jaringan dalam rongga tengkorak, akibat benturan di kepala, tumor, kekurangan oksigen di jaringan otak, atau sekunder terhadap penyakit lain seperti penyakit di mata, rongga hidung, tenggorokan, gigi, telinga, dan tulang leher.

Namun, jangan terlalu khawatir! Kebanyakan sakit kepala yang umum dirasakan banyak orang hanyalah jenis yang ringan-ringan saja. Misalnya, gara-gara kelelahan, stres, atau kurang tidur. Jika kasusnya seperti ini, sebaiknya jangan terlalu mudah menenggak obat. Cukup menenangkan diri sejenak dan menjauhi sumber masalah, maka rasa sakitnya akan mereda. Bisa juga dengan beristirahat (tidur) di ruangan yang tenang atau gelap, dalam satu dua jam, tubuh akan segar kembali. Atau mengompresnya dengan air hangat atau dingin.

Sejauh ini, dr. Harry Hartono, Sp.S., spesialis saraf dari RS Santo Carolus Jakarta, banyak mendapati pasiennya mengeluh pusing. Padahal setelah digali lebih dalam, nyeri yang diderita itu akibat tekanan kehidupan sehari-hari seperti pekerjaan, masalah rumah tangga, kesemerawutan kota, dll.

“Kita harus pinter-pinter mencari cara untuk menyikapi sesuatu secara lebih santai. Jangan dibawa tegang terus. Inilah konsekuensi hidup di kota besar,” kata Harry.

Selain tekanan ala orang kota itu, ada faktor-faktor lain yang bisa membuat kepala ngeliyeng, misalnya makanan. Makanan berlemak tinggi, bergula tinggi, atau kurang variasi karbohidrat bisa menjadi penyebab sakit kepala. Kadangkala makanan ini dikaitkan dengan kegemukan, di mana terjadi peningkatan asam lemak yang beredar dalam darah.

Orang-orang tertentu juga bisa sakit kepala karena mengonsumsi makanan diragikan atau diawetkan, snack kentang dalam kotak, daging olahan atau mengandung nitrit, serta penyedap rasa monosodium glutamat (MSG). Diduga, setelah makanan itu masuk perut, beberapa menit kemudian pembuluh darah akan menyempit. Nah, ketika pembuluh darah mengembang kembali, rasa sakitnya akan terasa.

Teh, kopi, atau minuman ringan yang mengandung kafein juga bisa menyempitkan rongga pembuluh darah yang jadi penyebab sakit kepala. Kafein memang bisa dijadikan obat sakit kepala akibat “belum ngopi” di pagi hari. Namun, jika berlebihan, kafein dalam kopi, teh, atau minuman suplemen akan meningkatkan kadar asam lemak dalam darah. Akibatnya, sel-sel pembeku darah menggumpal dan serotonin darah menurun. Sekadar catatan, serotonin merupakan zat kimia dalam otak yang mengendalikan emosi sekaligus selera makan.

Rasa nyeri bisa pula dicetuskan dari obat-obatan seperti pil KB, obat antirasa sakit, indometasin pada nyeri sendi, cimetidine pada pengobatan maag, nifedipin pada antihipertensi, nitrogliserin pada jantung koroner, serta obat anti-hipertensi yang mengandung reserpin. “Katakan saja jika sedang mengonsumsinya, nanti dokter yang akan memutuskan apakah obat—obatan itu bisa diteruskan atau tidak,” pesan Harry.


Makin tua makin jarang


* Selain sakit kepala, ada pula jenis sakit di kepala yang disebut migren. Ini golongan sakit kepala spesifik yang biasanya terjadi di satu sisi kepala, sebelah kiri saja atau kanan saja.

Banyak orang yang merasa dirinya terkena migren, padahal belum tentu. Ciri yang gampang dikenali, migren akan terasa semakin parah jika tubuh terus digunakan beraktivitas. Karena itu, begitu ada serangan, segeralah beristirahat.

Penyebab migren sendiri belum diketahui. Ada yang menyatakan, gangguan kimia elektrik di satu daerah di otak karena gangguan aliran darah ke jaringan otak. Ada juga yang menyatakan, terjadi perubahan pada pembuluh darah nadi di dalam jaringan otak atau kulit kepala. Namun, belum bisa dipastikan akibat penyempitan atau justru pelebaran. Makium, bidang saraf memang masih banyak menyimpan misteri.

Migren bisa disebut penyakitnya orang muda, karena rata-rata penderitanya berusia 10 - 40 tahun. Setelah di atas usia 50 tahun, intensitas dan frekuensi gangguan semakin jarang terjadi. Hanya saja, kebanyakan penderitanya perempuan. Perbandingan antara perempuan dan lelaki adalah 3 : 2. Hampir 50% penderita mempunyai riwayat famili penderita migren yang diturunkan dan garis ibu.

Jika mempunyai riwayat migren, faktor pencetus rasa sakit biasanya akibat tekanan psikis. Saat dilanda kecemasan, biasanya akan kumat, tapi setelah liburan akhir pekan atau banyak ngumpul dengan sahabat, frekuensi serangannya akan berkurang. Ada pula faktor lain seperti rangsangan sinar, bunyi yang keras, bau yang terlalu menusuk, atau perubahan suhu seperti pada waktu musim hujan. Namun, ada pencetus yang kedengarannya sepele, seperti tiupan angin yang tiba-tiba mengenai kepala.

Migren juga bisa dialami anak-anak, tapi sayangnya, banyak yang belum ditangani secara tepat. Kebanyakan pencetusnya adalah makanan seperti kacang-kacangan, cokelat, minuman ringan, atau daging olahan. Cahaya terang seperti dari televisi, layar komputer, atau sinar Matahari yang menyilaukan bisa memicu migren pada si kecil. Anak-anak penderita migren harus cukup tidur, yaitu delapan jam sehari.

Harus diingat, migren berbeda dengan sakit kepala. “Anak-anak yang mengalami stres akibat beban pelajaran di sekolah biasanya akan menderita sakit kepala,” papar Harry yang sering menerima pasien anak-anak saat musim ujian.

Kosong atau berputar

* Meski pasien banyak yang mengeluh pusing tujuh keliling, di kalangan medis istilah itu sebenarnya tidak dikenal.

Jika yang dirasakan seperti berputar-putar ala komidi putar, gangguan ini disebut vertigo. Penderita merasakan ilusi gerak seperti lingkungannya berputar atau dirinya tertarik menjauhi bidang vertikal. Meski ada juga vertigo terhadap garis lurus atau atas-bawah seperti mengangguk.

Vertigo yang dikeluhkan biasanya disebabkan gangguan sistem keseimbangan (vestibuler). Lokasinya ada di dalam telinga yaitu saraf ke-8 atau pada inti keseimbangan (nukleus vestibularis) dan pada saraf pusat di otak. Namun, penderita bisa mencermati sendiri penyebab gangguannya, apakah didahului perasaan kosong dalam pikiran (pingsan) yang biasanya akibat kekurangan darah yang mengalir ke otak. Atau rasanya berputar, yang umumnya karena gangguan keseimbangan.

Ilusi gerak seperti berputar ini bisa bersifat ringan akibat adaptasi tubuh seperti ketidakserasian ketiga inti saraf (pendengaran, penglihatan, keseimbangan), mabuk perjalanan, atau posisi kepala yang tidak nyaman terus-menerus. Namun, vertigo yang dikeluhkan (dan masuk golongan waspada) umumnya disertai mual, muntah, jalan sempoyongan, atau bola mata bergerak-gerak teratur (nistagmus).

Agak sulit menentukan penyebab vertigo tanpa pemeriksaan yang mendalam dan menyeluruh. Beberapa penyakit seperti neuronitis vestibuler (pada sistem keseimbangan), meniere (penyakit pada rumah siput dalam telinga), tumor, stroke batang otak, kanker, perdarahan di otak kecil, degenerasi spinoserebellar (pada otak kecil), kekurangan hormon tiroid, infeksi, atau keracunan obat, bisa menjadi penyebabnya.

Rasa sakit di kepala memang bisa menjadi gangguan yang sangat serius jika tidak ditangani dengan baik. Namun, akan lebih gawat jika kita membiarkannya tanpa ada upaya mengenali atau mengatasinya.

Catatan Sakit Kepala Yang Berguna

Pengobatan pada sakit kepala, migren, atau vertigo masih mengandalkan penuturan pasien terhadap keluhan yang dideritanya.

Karena itu jika mengalami gangguan yang terus berlanjut, buat catatan tentang rasa sakit untuk disampaikan pada dokter. Catatan itu meliputi:

  • Kapan dan berapa lama biasanya terjadi gangguan dan kapan keluhan mereda.
  • Apa pencetusnya, apakah cuaca, sinar, makanan, obat, atau situasi tertentu.
  • Lokasi sakitnya, apakah di belakang bola mata, di dalam kulit kepala, atau menyebar sampai seluruh kepala hingga leher.
  • Kualitas sakitnya, apakah terasa di bola mata, di dalam rongga tengkorak, atau di permukaan kulit.
  • Hal-hal lain yang dirasakan, seperti rasa kebas di mulut, penglihatan ganda, pendengaran berdenging, mual, muntah, dsb. (intisari)

Sumber : Kompas Cybermedia, Jumat, 12 Agustus 2005.

============================================

Konsultasi :
Pusing Tujuh Keliling ....


Jakarta, Kamis

Oleh : Dr. Hendrawan Nadesul, Dokter Umum

Kasus:

"Dokter, saya ibu rumah tangga, umur 45 tahun. Sudah 3 tahun mengalami keluhan pusing tujuh keliling, yang hilang timbul. Kalau kepala bergoyang ke kiri atau ke kanan, atau kalau dari berbaring akan bangkit, langsung pusing. Saya merasa semua barang di sekitar berputar-putar. Kalau sudah begitu, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Perut terasa mual. Saya tak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Saya sudah berobat, katanya vertigo. Bila saya tidak minum obat, seperti biasa, pusing tujuh kelilingnya datang lagi. Saya jadi was-was setiap bepergian, takut kalau di tengah jalan terserang pusing. Saya jarang pergi kalau tidak perlu sekali. Pertanyaan saya, saya harus bagaimana? Apa tidak ada cara pengobatan selain obat saja? Saya sudah terganggu sekali. Terima kasih, Dokter. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya.”

(Ny. Mer. Sum. Jakarta)

Jawaban:

Vertigo Posisional

Ny. Mer. Sum. di Jakarta, Saya merasakan penderitaan Anda selama 3 tahun ini. Saya mengira, Anda memang vertigo. Gejala vertigo klasiknya memang seperti itu. Artinya, di tubuh terjadi gangguan dalam keseimbangan. Penyebab gangguan keseimbangan ada berbagai hal. Namun, apa pun penyebab yang memunculkan gangguan keseimbangan tubuh, gejalanya satu, yaitu berupa vertigo, atau pusing berputar-putar.

Perlu saya sampaikan pula bahwa semantik kata pusing bisa dipersepsi sebagai nyeri kepala belaka atau kekalutan pikiran, kalau bukan rasa penuh di kepala, yang acap dipersepsi juga sebagai pening. Namun, pusing vertigo jelas berbeda dan pusing, pening, atau nyeri kepala, karena sifatnya yang khas, yakni pusing yang disertai perasaan berputar dan barang-barang di sekitar serasa ikut berputar-putar juga.

Membaca serangan pusing tujuh keliling Anda yang baru bangkit pada saat terjadi perubahan posisi kepala saja, kemungkinan itu bukan vertigo klasik umumnya. Kemungkinan itu jenis vertigo posisional (benign parosxysmal positional vertigo).

Vertigo jenis ini belum diketahui apa penyebabnya. Diduga ada kaitan dengan proses menua. Yang lain bilang ada gangguan pembuluh darah leher yang menuju ke otak. Acap menyerang wanita berumur 45 tahun ke atas, biasanya disertai dengan pergerakan bolamata abnormal seperti bergerak-gerak ke salah satu arah secara berulang-ulang (nystagmus) selama 10 sampai 20 detik. Hampir selalu disertai rasa mual.

Namun, bila perubahan posisi kepala dilakukan sembari memejamkan mata, serangan vertigo-nya bisa batal muncul. Paling enak bila tetap dalam posisi berbaring miring. Serangan umumnya kambuh secara periodik. Berbeda dengan gangguan keseimbangan lain, vertigo jenis yang ini tidak disertai dengan menurunnya ketajaman pendengaran.

Kita tahu, telinga kita memiliki tiga ruang. Telinga luar, ruang telinga tengah, dan ruang telinga dalam. Pada kasus seperti Anda ada gangguan di ruang telinga dalam. Ruang telinga dalam terdiri dan tabung saluran berisi cairan bergelung-gelung, bagaikan rumah siput. Diduga ada butiran kristal kapur (calcium carbonate) atau otoconia yang terhanyut dalam cairan tabung saluran keong di ruang telinga dalam itu. Posisi aliran cairan dalam tabung yang bergelung-gelung ini berubah-ubah sesuai dengan posisi kepala dari saat ke saat.

Di dalam tabung berisi cairan ini terdapat sebuah organ pusat saraf. Setiap pergerakan cairan di dalam tabung ini yang mengirimkan informasi ke saraf telinga dan ke otak mengabarkan tengah dalam posisi manakah kepala kita pada suatu saat. Informasi dari telinga dalam digabung dengan informasi yang dikirim oleh mata sehingga memampukan otak menjaga keseimbangan tubuh.

Informasi yang datang dari saraf telinga ke otak berlangsung kacau bila ada benda asing hanyut dalam cairan tabung pusat keseimbangan di ruang telinga dalam itu. Kristal kapur itu yang akan menyentuh bulu-bulu saraf organ keseimbangan, unit penerima pesan yang dikirimkan ke otak. Oleh karena otak menerima pesan yang tak sesuai dengan posisi kepala yang sesungguhnya, pengaturan keseimbangan oleh otak gagal dipertahankan, sehingga orang merasa bergoyang dan berputar-putar saat posisi kepalanya berubah. Kristal kapur yang hanyut terombang-ambing itu dapat berpindah tempat sejalan dengan gaya berat bumi. Pusing yang muncul sewaktu dalam posisi duduk, misalnya.

Obat Antimabuk

Untuk memastikan ada yang tidak beres dalam sungai tabung ruang telinga dalam itu, sehingga menjadikan fungsi penyeimbang tubuh terganggu, perlu dilakukan pemeriksaan khusus electronystagmography (ENG). Dari situ terungkap apa benar tungsi telinga dalam memang sedang kacau.

Bila benar positif ada kristal hanyut dalam sungai cairan telinga dalam, perlu dilakukan reposisi untuk mengalihkannya ke posisi yang tidak sampai menstimulasi bulu-bulu saraf keseimbangan (otolith repositioning). Caranya dengan meletakkan mesin vibrator di tulang belakang daun telinga. Bila dengan cara dari luar ini tidak membuahkan hasil, baru dilakukan tindakan bedah untuk mematikan saraf keseimbangannya.

Bagaimanapun, tindakan bedah lebih berbahaya dibanding nonbedah. Bila masih bisa bertahan tanpa pembedahan, cukup dengan obat, dan selalu mencegah agar serangan vertigo-nya batal muncul. Cara mencegahnya, jangan lupa memejamkan mata selama melakukan perubahan posisi kepala, termasuk saat bangkit dari posisi duduk.

Semua golongan obat antimabuk dapat digunakan. Bila Anda merasa sudah sangat trauma dengan serangan pusing tujuh keliling, mungkin diperlukan pula sedikit obat penenang untuk meringankan rasa cemas dan gelisah yang mungkin sudah muncul.

Jika Anda banyak melakukan kegiatan di luar rumah, ada baiknya memakai pemaku leher (cervical collar) agar posisi kepala dipertahankan terpaku. Itu saja yang dapat saya ungkapkan. Salam. @

Sumber : Kamis, Kompas Cybermedia, 29 September 2005

==============================================

Konsultasi :
"Pusing Hilang Kalau dibawa Bergurau"

Jakarta , Rabu

Oleh : Dr. Hendrawan Nadesul, Dokter Umum


Seorang mahasiswa, baru berusia 21 tahun, sudah sering diserang sakit kepala. Ia khawatir kalau itu merupakan gejala tumor otak. Namun, Dr. Handrawan Nadesul menyarankan supaya mahasiswa itu tidak terlalu tegang.

Kasus :

"Saya seorang mahasiswa., 21 tahun, akhir-akhir ini sering sakit kepala, kadang nyeri biasa, kadang hebat kalau sore setelah magrib. Sakitnya antara ubun-ubun sampai kepelengen kepala (pelipis), mata terasa perih, dan hidung juga. Sudah periksa ke dokter yang ada di desa, katanya migrain. Sebelumnya saya juga sakit kepala hanya sesekali kalau lagi capek atau memikirkan sesuatu. Itu ketika saya ikut bekerja menyablon yang memakai obat kimia yang baunya menyengat hidung bikin pusing kepala. Sejak itu pula kalau saya lagi banyak pikiran, kepala saya sakit. Akhir-akhir ini sakit kepala lebih sering, kadang hanya sebelah, kadang kedua sisi, dan hilang timbul setiap beberapa hari. Saya takut. Semakin saya pikirkan semakin hebat sakitnya dan hilang kalau saya bawa bergurau. Selain itu di mata saya ada banyak bintik hitam seperti keping darah dan kayak gelembung sabun, dan ini sudah berlangsung 4 bulanan. Kata dokter tidak apa-apa. Guru saya bilang akibat stres yang kalau semakin banyak bisa membutakan mata. Dan memang waktu itu saya stres, sehingga kena darah tinggi.

Pertanyaan saya:
  1. Apa saya kena tumor otak, Dok?
  2. Apa yang harus saya lakukan, apakah harus rontgen kepala?
  3. Apa kelainan mata saya bisa dihilangkan?
  4. Apakah memijat-mijat kepala berbahaya?

(M.Er. AF di Lamongan)

Jawaban:


Dari penuturan Anda yang panjang lebar saya menangkap kesan bahwa Anda orang yang amat pencemas. Itu pula yang saya kira selain merupakan penyebab, sekaligus juga menambah berat keluhan nyeri kepala yang selama ini Anda alami. Bahwa belum tentu itu penyebab sakit kepala Anda, bisa kita lacak lagi.

Namun, satu hal pasti, saya kira nyeri kepala Anda itu tidak khas sebagai gejala tumor otak. Nyeri kepala pada tumor otak, apa pun jenis tumornya, bersifat khas.

Selain nyeri kepala yang bersifat progresif, yang semakin hari semakin bertambah berat, serangan nyeri kepala umumnya disertai dengan muntah- muntah yang biasanya bersifat menyemprot (muntah proyektil). Selain itu, disertai gejala ikutan lainnya yang antara lain muncul sebagai gangguan panca indera, atau kejang-kejang, kelumpuhan, jika bukan gangguan keseimbangan, tergantung lokasi tumornya di dalam otak.

Saya menduga kuat nyeri kepala Anda itu lebih bersifat nyeri kepala akibat ketegangan (tension headache). Kendati tidak menutup kemungkinan ada faktor penyebab lain, seperti kondisi fisik Anda sendiri, termasuk akibat lama bekerja menyablon yang mungkin saja berpengaruh terhadap paru-paru Anda, dan itu ada baiknya diperiksa juga.

Yang sekarang perlu Anda lakukan, mulailah mengendurkan ketegangan batin. Anda bisa melakukannya dengan cara-cara sesuai dengan keyakinan agama Anda. Mungkin dengan lebih banyak tafakur, memuntahkan unek-unek, merenung, dan introspeksi. Pada saat yang sama Anda juga memerlukan obat-obat yang membantu mengendurkan ketegangan batin Anda selama ini (antara lain obat anticemas, antigelisah, serta penenang lain), selain pereda nyeri kepala.

Pada kasus Anda, obat sakit kepala saja tidak sempurna membebaskan Anda dari ketegangan yang menjadi penyebab nyeri kepalanya. Oleh karena itu, Anda perlu minta "obat penenang" dengan resep dokter seraya Anda sendiri berupaya agar menghadapi kehidupan tanpa kecemasan, kegelisahan, dan ketegangan yang berlebihan.

Soal ada bayangan seperti kepingan darah atau gelembung sabun pada mata, agaknya bukan hal yang perlu Anda cemaskan benar. Apalagi kalau dokter sudah memeriksanya, dan mengatakan tidak apa-apa.

Umum terjadi sel-sel di dalam lapisan dalam bolamata akan meluruh akibat peradangan atau sebab lainnya. Luruhan sel-sel itu akan mengapung dalam badan bolamata yang seperti agar-agar itu, sehingga memberikan adanya gambaran kepingan seperti yang Anda selama ini alami.

Kebiasaan memijat-mijat kepala saya kira dalam batas-batas tertentu tidak berakibat buruk pada kesehatan, selama leher tidak sampai dipelintir, atau ditekuk-tekuk seperti layaknya orang sedang mengelupas sabut kelapa.

Sekali lagi, saya kira keadaan Anda tidak seburuk yang Anda bayangkan. Percayalah. Jangan cemas kalau tidak punya sepatu sebelum melihat ada orang lain yang tak punya kaki. Semoga begitu adanya. @

Sumber : Kompas Cybermedia, Rabu, 15 September 2004

4 comments:

Dea Lanidya Silvia said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

dokter saya seorang pelajar SMA baru masuk ke kelas X. saya ingin berkonsultasi sudah satu minggu ini, setiap hari saya mengalami sakit kepala yang terus menerus , dan setiap pagi terkadang mual dan juga muntah dan ketika sedang belajar saya selalu sakit kepala berdenyut-denyut, bola mata bergerak gerak, dan ketika itu terasa seperti ada gempa padahal tidak ada gempa. Telinga saya pun suka berdengung dan terasa akan pecah dan kepala saya terkadang terasa berat terkadang juga terasa ringan dan sakitnyapun ber jam jam malah seharian tidur malam pun terasa tidak nyenyak. Saya ingin tahu apa penyakit saya ini dan bagaimana cara mengatasinya.

Wiwid Melayu said...

Selamat siang dok, saya seorang mahasiswi di salah satu universitas di padang. Sudah lebih dari 1 th ini saya sering mengalami sakit kepala dok, hampir setiap hari. Sakit kepalanya kdg mncul scra tiba-tiba. Tiba2 penglihatan lngsung hitam (berlangsung bbrp menit), jntung berdebar2, kdg2 mual, susah tidur jg klu lgi pusing, suka capek. Satu hal yg pling membingungkan adlah, HB saya selalu rendah, dok. Padahal saya suka makan buah, atau sayur. Tapi tetap saja rendah. Mohon penjelasan nya dok, apakah penyakit saya ini termasuk migrain, vertigo atau jenis penyakit lain? Terimakasi atas penjelasannya dok.

ekacintaputra said...

Dokter saya eka umur 28 tahun..saya sering kali sakit kepala di bagian ubun-ubun dan sakitnya itu berlangsung sampai beberapa hari..saya pernah cek ke dokter dan disarankan untuk CT scan karena sakitnya itu sering dan badan saya lemas sekali jika sakit itu datang..Kira-kira saya terkena penyakit apa ya dok dan bagaimana solusinya karena saya sangat takut ct scan?terima kasih.