Monday, June 12, 2006

CURRENT TV : Pemirsa Sekaligus Produser

Oleh : Pepih Nugraha

PADA awal tahun 1980-an, acara televisi America’s Funniest Home Videos sangat digemari tidak saja oleh pemirsa Amerika Serikat, tetapi juga pemirsa global. Acara ini menampilkan gambar video kejadian unik dan lucu yang direkam warga biasa. Kemudian, hasil rekaman dikirim ke rumah produksi yang membikin acara tersebut.

Acara yang boleh dibilang lintas generasi ini menerabas sekat-sekat usia karena anak-anak, remaja, sampai manula tergila-gila menontonnya. Bukan itu saja, demam kamera genggam pun merebak di mana-mana. Warga ingin hasil karyanya dapat ditayangkan di America’s Funniest Home Videos (AFHV). Terlebih lagi, mereka berharap dapat meraih hadiah utama gambar video terlucu yang nominalnya cukup besar saat itu.

Tidak ada yang menduga bila seperempat abad kemudian, mantan Presiden AS Al Gore, bekerja sama dengan pengusaha Joel Hyatt, meluncurkan televisi kabel interaktif pertama yang mereka namai Current TV. Kelahirannya boleh jadi terinspirasi AFHV.

Seperti AFHV, Current TV menayangkan gambar video yang dibuat oleh pemirsa atau pelanggannya. Bedanya kalau AFHV sekadar lucu-lucuan dengan tujuan menghibur pemirsa, Current TV benar-benar serius karena ia menampilkan gambar atau berita yang dibuat warga (citizen reporter). Pemirsa bertindak selaku reporter, editor, sekaligus produser.

Pada awal pemunculannya 1 Agustus 2005, Current TV sudah mencanangkan 30 persen air time-nya untuk gambar-gambar video yang disebut pod, yang dikirim warga. Dalam waktu dekat, karena antusiasme pemirsa, air time-nya segera bertambah menjadi 50 persen dan akan lebih besar lagi. Selebihnya acara diisi berita-berita nasional (AS) maupun internasional dan acara-acara khas yang dibuat rumah-rumah produksi.

Sebagaimana galibnya terhadap barang baru, kehadiran Current TV mulanya ditanggapi dingin para pemilik televisi kabel lainnya, yang karena kehadiran Current TV terpaksa harus disebut pemilik "televisi kabel konvensional". Bahkan sebagaimana dilaporkan majalah The Economist akhir April lalu, beberapa pemilik televisi kabel mencemoohnya.

"Apa yang tidak mereka mengerti adalah puluhan ribu orang di luar sana dapat membuat sesuatu (berita) yang besar dalam beberapa menit saja," kata Hyatt menanggapi cibiran itu. Pun saat Hyatt berkata demikian, para pemilik televisi kabel yang sudah ada belum sepenuhnya sadar apa yang bakal terjadi. Apa hebatnya sebuah tayangan (berita) yang dibuat oleh warga? Kira-kira begitulah pikir mereka.

Segeralah para pemilik televisi kabel sadar akan kata-kata Hyatt tadi setelah perlahan tapi pasti Current TV semakin menyedot dan digemari pemirsa kaum muda, yang memang lebih akrab dengan dunia digital. Kini Current TV hadir dengan lebih dari 20 juta pemirsa! Sebuah pencapaian yang spektakuler untuk televisi kabel di AS mengingat bisnis media jenis ini sudah cukup jenuh.

Duet Gore-Hyatt dengan demikian melakukan terobosan atas kejenuhan. Topi pun harus diangkat lebih tinggi lagi bila mengingat latar belakang Gore-Hyatt bukanlah pebisnis media, tetapi politisi!

Current TV yang mengudara sebagai Direct TV mengklaim diri sebagai TV satelit dan TV kabel independen baru, yang berbeda genre dari televisi kabel yang sudah ada. Pada menit-menit awal peluncurannya, Current TV masih menampilkan berita-berita internasional yang diambil dari jaringan televisi milik Kanada, CBC.

Akan tetapi, "jualan" Current TV yang penting adalah segmen pod, yakni gambar video pendek berdurasi lima detik sampai 15 detik mengenai cerita, berita, atau gagasan yang dibuat pemirsanya sendiri. Namun, situs resmi Current TV menyebutkan, durasi gambar bisa 30 detik sampai tujuh atau delapan menit. "Gambar video dibuat orang-orang independen, mungkin seperti Anda," jelas situs tersebut.

Gambar video yang dibuat pemirsanya Current TV menyebutnya sebagai VC2 (VC Squared) atau Viewer Created Content. Artinya, pemirsa yang membuat atau menciptakan isi (pesan). Dalam hal ini tentu saja gambar video yang dikirim pemirsanya. VC2 dibuat pemirsa independen menggunakan kamera digital (bahkan telepon seluler berkamera video) dan seperangkat komputer. Komputer ini harus terhubung dengan jaringan internet untuk meng-upload (memuat) gambar lewat blog yang dimiliki Current TV, yakni www.current.tv.

Setiap minggu dipilih sepuluh VC2 terbaik dari ratusan VC2 yang ditayangkan. Masing-masing karya yang terpilih diberi honor bertingkat mulai 500 dollar AS, 750 dollar AS, hingga 1.000 dollar AS. Sekali tampil imbalannya 500 dollar AS. Bila ditayangkan untuk yang kedua kalinya, dapat imbalan lagi 500 dollar AS. Bila ditayangkan untuk yang ketiga kalinya atas permintaan associate producer honor dinaikkan menjadi 750 dollar AS. Dan bila bisa tampil untuk keempat kali dan seterusnya atas permintaan producer, maka 1.000 dollar AS berhak diterima si pengirim VC2. Jelas ini peluang kerja baru yang cukup merangsang kreativitas anak-anak muda!

Karya para pemirsa yang pernah ditayangkan sederhana. Misalnya, berita berjudul "We Remember" yang memperlihatkan seorang anak membawa poster bertuliskan "Never Again". Video bercerita tentang aksi damai warga Los Angeles memperingati genosida di Armenia yang terjadi beberapa tahun lalu. Aksi damai ini luput dari perhatian juru kamera televisi profesional, tetapi tidak dilupakan oleh warga yang menjadi citizen reporter, khususnya Anastasia yang mengirim VC2 karya Adrineh G ini pada 25 Mei lalu.

Gore-Hyatt mengklaim Current TV sebagai perusahaan media TV kabel dan TV satelit independen yang dibiayai oleh investor partikelir dan perorangan, khususnya kalangan anak-anak muda, sesuai pangsa pasar yang dibidik. Gore menyebut televisi kabel yang redaksinya berkantor di San Francisco dan studionya di Los Angeles serta kantor pemasarannya di New York itu sebagai saluran televisi kabel interaktif untuk "generasi internet".

Ikon yang dijual televisi kabel yang semula bernama IndTV ini adalah menggabungkan blog video dengan hasrat menonton reality televisi yang interaktif. Pangsa pemirsa yang mau digarap mereka adalah yang berusia 18 tahun sampai 35 tahun. "Pemirsa didorong tidak hanya menonton, tetapi juga membidik, mengedit, dan meng-upload gambar video yang mereka hasilkan melalui situs Current TV," kata Niall McKay, reporter untuk koran tanpa kertas Wired News, 6 April 2005.

"Kami meminta Anda mengirimkan video hasil karya Anda agar dapat ambil bagian dalam jaringan (televisi) yang baru ini," tantang Gore saat mengumumkan rencana pendirian televisi genre barunya itu. Selain program VC2 unggulannya, Current TV yang bermodal awal 70 juta dollar AS memanjakan pelanggan dengan acara-acara berkarakter anak muda seperti Current Playlist (musik), Current Parent (keluarga), Current Gig (karier), dan Current Soul (spiritual). Fashion dan games juga tidak lupa ditayangkan.

Kini Current TV telah melenturkan kekakuan acara televisi konvensional yang bersifat satu arah. Lambat tetapi pasti, ia telah mendapat tempat di hati masyarakat, setidak-tidaknya 20 juta pemirsanya. Siapa tidak mau hasil shooting kita (warga) ditayangkan televisi yang ditonton jutaan pemirsa, dikomentari secara interaktif, dan mendapat honor lagi! Kapan ada di Indonesia?

Sumber : http://www.kompas.co.id

No comments: