Thursday, June 15, 2006

Kupu-kupu, Penyokong Keanekaragaman Flora Hutan


DALAM taksonomi kupu-kupu termasuk sub ordo Rhopalocera ordo Lepidoptera . Ordo Lepidoptera termasuk diantaranya kupu-kupu mempunyai kepentingan ekonomik yang besar di negara-negara tropik maupun subtropik. Kupu-kupu mempunyai alat mulut penghisap nektar bunga, meski ada juga jenis yang tidak pernah mengunjungi taman bunga dan lebih suka makan getah tumbuhan, bagian hewan yang membusuk, atau materi organik lainnya. Sedangkan larvanya pemakan tumbuh-tumbuhan beberapa di antaranya berperan sebagai hama penting pada tanaman budidaya .

Ciri-ciri khas kupu-kupu adalah mempunyai dua pasang sayap membranus, tertutup sisik dan biasanya warnanya menarik, cemerlang dengan pola yang teratur. Sisik-sisik pada sayap mudah terlepas seperti debu bila terpegang dan tidak mempunyai frenulum . Kebanyakan tubuh dan tungkainya tertutup dengan sisik-sisik, sungut ramping dan menjendol pada ujungnya.

Di dunia terdapat lebih kurang 20.000 spesies kupu- kupu, dengan Brasil sebagai pemilik keragaman jenis terbanyak. Maklum, Brasil punya hutan hujan tropis Amazon yang memang luar biasa kandungan flora dan faunanya.

Namun, Indonesia sebenarnya tidak kalah. Justru karena terdiri lebih dari 17.000 pulau, ada pemisahan habitat kupu- kupu sehingga makin tinggi ragamnya. Dengan sekitar 2.500 jenis kupu-kupu, Indonesia menjadi negara kedua pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia, 50 persennya adalah kupu-kupu endemik yang berarti hanya ada di tempat itu.

Kupu-kupu berkaitan erat dengan lingkungan. Tidak hanya karena lingkungan yang rusak membuat populasi kupu- kupu berkurang, tetapi tanpa kupu-kupu, hutan juga berkurang keanekaannya. Pasalnya, kupu-kupu seperti halnya serangga lain dan kelelawar membantu penyerbukan tanaman yang menjaga dinamika hutan.

Daur Hidup


Daur hidup kupu-kupu yang pertama adalah telur, yang kemudian menetas menjadi ulat bulu. Jika ulat bulu sudah cukup besar dan gemuk, ia menempelkan diri pada tanaman atau pohon. Kemudian berubah menjadi kepompong yang sering kita lihat dipohon-pohon. Kepompong tersebut kemudian berubah menjadi seekor kupu-kupu.

Biasanya kupu-kupu terbang pada siang hari. Mereka harus berjemur di bawah sinar matahari sebelum terbang. Ketika ia merasa terancam oleh bahaya hewan lain, ia berusaha bersembunyi dengan membentuk sayap mereka seperti daun.

Umur Kupu-kupu

Seekor kupu-kupu dewasa rata-rata berumur satu bulan. Kupu-kupu di alam umurnya lebih pendek karena predator, penyakit, maupun benda bergerak yang lebih besar seperti mobil. Walau begitu, seperti yang dipaparkan North American Butterfly Association, ada juga yang ekstrem seperti kupu-kupu monarch, mourning cloak, dan tropical heliconian yang bisa hidup hingga sembilan bulan. Sebaliknya kupu-kupu terkecil hanya berumur satu minggu.

Mengapa Sayap Kupu-kupu Terlihat Indah ?

Sayap kupu-kupu terlihat begitu indah, karena pada sayapnya terdapat sisik-sisik yang berwarna-warni dan berderet rapat. Warna kupu-kupu teramat banyak, bila kita melihat kupu-kupu dengan warnanya yang sama berarti kupu-kupu itu 1 spesies. Jika sisiknya diambil maka sayap kupu-kupu akan menjadi tembus cahaya.

Kupu-kupu dapat membedakan kelompoknya, jantan atau betina dengan melihat warna dan pola sayap. Itu salah satu sebab juga banyaknya warna dan corak sayap pada kupu-kupu. Dan selain itu, sayap kupu-kupu mempunyai fungsi untuk menahan air

Beda kupu-kupu dengan ngengat

Kupu-kupu harus dibedakan dengan ngengat. Keduanya memang termasuk keluarga serangga yang disebut Lepidoptera dan memiliki beberapa ciri yang mirip, termasuk sayap yang bercorak. Bedanya, sayap kupu-kupu lebih berwarna-warni dan mencolok dibandingkan dengan sayap ngengat yang buram kecoklatan. Kupu-kupu juga aktif pada siang hari, sementara ngengat pada malam hari.

Perbedaan lainnya adalah antena kupu-kupu yang tajam dengan tonjolan seperti tongkat golf, sementara antena ngengat seperti kawat lampu yang ditempel di kepalanya.

Disisi lain karena keindahan sayapnya, serangga dewasa atau kupu-kupu banyak dicari orang, terutama oleh kolektor seni.

Sumber :
  • http://ms.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupu
  • Harian Kompas, Sabtu, 30 Juli 2005
  • http://www.e-smartschool.com/
  • http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/jid/vol6no1/suharto.pdf
===========================================
Terbentuknya Gunung Berapi

Gunung berapi terbentuk ketika suatu lubang atau celah di dalam kerak bumi mengakibatkan magma terdorong keluar melaluinya.













Apa sih magma itu ? Magma merupakan batuan cair. Magma yang sudah terdapat dipermukaan disebut lava. Sedangkan lava adalah lahar yang mengalir ke bawah dan sangat panas.

Yang pertama meletus ke udara dari kerak bumi adalah abu dan asap. Di bawah sebuah gunung berapi terdapat suatu rongga yang berisi batuan cair yang disebut juga ruang magma yang terletak di dalam mantel (lapisan di bawah kerak). Batuan itu terbentuk di bawah suatu titik lemah pada lapisan kerak, mungkin di bawah sebuah punggung bukit di tengah lautan di mana lapisan-lapisan kerak bergerak terpisah.

Aktivitas Gunung Berapi

Magma mengalami tekanan dan menjadi lebih renggang dibanding lapisan di bawah kerak sehingga secara bertahap magma bergerak naik, seringkali mencapai celah atau retakan yang terdapat pada kerak. Banyak gas dihasilkan dan pada akhirnya tekanan yang terbentuk sedemikan besar sehingga menyebabkan suatu letusan ke permukaan.

Pada tahapan ini, gunung berapi menyemburkan bermacam gas, debu, dan pecahan batuan. Lava yang mengalir dari suatu celah di daerah yang datar akan membentuk plateau lava. Lava yang menumpuk di sekitar mulut (lubang) membentuk gunung dengan bentuk kerucut seperti umumnya.

Setengah dari gunung berapi di dunia muncul di daerah-daerah yang membentuk seperti sabuk di Lautan Pasifik dan disebut cincin gunung berapi. Di daerah ini sisi-sisi lapisan berada tumpang tindih satu sama lainnya dan tenggelam kembali ke dalam lapisan di bawah kerak. Kerak yang lama meleleh dan tekanan yang besar dapat mendorong magma kembali ke permukaan. Di sepanjang pegunungan di tengah lautan, lapisan kerak buminya tipis dan lemah dan magma muncul keluar membentuk barisan gunung berapi.

Di Indonesia pernah terjadi letusan yang sangat dahsyat dari Gunung Krakatau yang terletak di daerah Jawa Barat pada tahun 1883 letusan terdengar sampai sejauh 3000 mil. Letusan tersebut juga mengakibatkan gelombang ombak yang sangat besar, tinggi gelombang tersebut sampai dengan 130 kaki. Gelombang tersebut terkenal dengan nama Tsunami.

Sumber : http://www.e-smartschool.com/

No comments: