Sunday, April 23, 2006
Kesehatan
MANFAAT JALAN KAKI
Jalan Kaki Cara Mudah Sembuhkan Gangguan Pernapasan
GANGGUAN pernapasan sebetulnya ada obatnya. Banyak orang bisa melakukannya, apalagi tidak perlu biaya cukup banyak. Menurut dr Retno Wihastuti dari Departemen Pulmonologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, berjalan kaki merupakan salah satu terapi untuk membantu melonggarkan jalan napas.
''Berjalan merupakan kegiatan fisik yang berguna dan sangat penting dalam meningkatkan kualitas paru-paru. Jalan kaki merupakan aktivitas yang bisa dilakukan kapan saja tanpa harus memerlukan alat khusus.''
Bagi pasien yang menderita gangguan napas saat tidur, maka terapi jalan kaki selama enam menit sangat efektif. Terapi enam menit berjalan kaki atau 6 minutes walk test merupakan cara terkini yang mudah dilakukan.
''Terapi jalan kaki enam menit ini dari hasil penelitian bisa meningkatkan kapasitas oksigen di dalam paru-paru sehingga mencegah terjadinya penyakit sesak napas saat tidur.''
Berjalan kaki ini juga bermanfaat bagi penderita kelebihan berat badan (obesitas). Penelitian membuktikan bila seseorang berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dengan menjaga pola makan yang sama, maka akan mengurangi berat badan sebanyak 4,5 kg dalam enam bulan.
Tentu saja bagi pasien yang berpenyakit kronis ataupun kegemukan bisa melakukan pelatihan jalan kaki cukup enam menit saja.
Dengan berjalan kaki maka jantung akan memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Memompa darah ini dibutuhkan oksigen yang cukup. ''Orang yang bergerak, beraktivitas akan memicu paru-paru melalui saluran pernapasan, menghirup oksigen. Maka tubuh pun bisa segar kembali, bisa lebih berkonsentrasi. Bagi anak-anak pun cukup baik karena anak pun tidak lagi malas di kelas.''
Insert Photo :
Seorang anak ikut dalam karnaval 17 Agustus 2005 di Cengkareng
Bersepeda juga bermanfaat untuk memperlonggar saluran
pernafasan
Di samping itu, jantung pun akan memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik karena kebutuhan oksigen di dalam darah mencukupi. Ini merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya kerusakan organ tubuh akibat kekurangan oksigen.
Selain berjalan kaki, olahraga bersepeda, berenang, jogging banyak membutuhkan oksigen, sangat baik untuk kesehatan paru-paru maupun organ lainnya.
''Akan tetapi, jalan kaki jauh lebih gampang dilakukan, apalagi bagi mereka yang memiliki berat badan berlebihan bisa memanfaatkan jalan kaki ini untuk latihan pernapasan. Bila berat badan sudah mencapai ideal harus dipertahankan.''
Latihan pernapasan juga sangat penting. Latihan ini bisa dilakukan setelah olahraga berupa proses pendinginan atau ketika santai di rumah.
Latihan pernapasan ada dua macam yakni pursed-lip breathing dan diaphragmatic breathing.
Pada latihan pursed-lip breathing dimulai dengan duduk tegak dengan otot leher dan bahu dalam keadaan rileks. Tarik napas secara perlahan melalui hidung selama dua hitungan. Hembuskan napas secara perlahan melalui mulut selama empat hitungan atau lebih.
Sedangkan latihan diaphragmatic breathing berupa duduk atau berbaring dalam posisi nyaman dengan kepala bersandar dan lutut ditekuk. Otot leher dan bahu dalam keadaan rileks. Tempatkan salah satu tangan di ulu hati dan tangan lainnya di dada.
Tarik napas secara perlahan melalui hidung selama beberapa hitungan. Lakukan dengan cara yang benar sampai anda merasa otot ulu hati dalam keadaan rileks dan mengembang serta posisi dada tidak berubah. Lalu, kencangkan otot ulu hati dan hembuskan napas melalui mulut selama empat hitungan. Otot ulu hati pun akan mengempis.
Sedangkan, menurut dr Angela BM Tulaar dari Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FKUI, terapi pada anak lebih sulit dibandingkan orang dewasa. ''Sebab anak masih takut atau tidak bisa mengeluarkan dahak. Karena itu, kerja sama dengan orang tua sangat penting agar anak mau dibujuk melakukan terapi,'' kata Angela.
Terapi untuk anak berupa perkusi dada untuk membantu mengeluarkan dahak atau lendir berlebihan dari paru. ''Caranya, rapatkan kelima jari tangan membentuk seperti mangkuk, kemudian tepuk-tepuk dada dan punggung dengan atau tanpa bantuan orang lain secara lembut. Terapi ini dilakukan sebelum makan atau satu jam setelah makan untuk menghindari potensi aspirasi isi perut atau lambung.''
Menurut Angela, orang tua harus melatih anaknya membuang dahak sendiri tanpa bantuan terapi.
Untuk mengatasi gangguan tidur seperti mendengkur (OSAS) harus dilihat secara menyeluruh. Apabila penderita hobi minum minuman beralkohol, maka alkohol bisa menekan pusat napas di otak sehingga OSAS makin berat. Dianjurkan agar pasien tidak mengonsumsi obat tidur karena sama buruknya dengan alkohol bagi pendengkur. (Nda/V-2)
TIMUN TEMAN SATE
Oleh Dra. Lucie Widowati,M.Si., Peneliti pada Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Depkes RI
Anda penggemar sate agaknya layak untuk mempertimbangkan anjuran ini:
“Makanlah timun setelah memakan sate”. Anjuran ini bukan semata-mata untuk kepentingan mulut. Namun, demi kesehatan tubuh. Mengapa?
Mengonsumsi makanan khas Indonesia, dengan penggemar dari anak-anak hingga orang dewasa ini, tiap hari dapat mengakibatkan kanker. Pasalnya, daging ayam atau kambing yang gosong mengandung senyawa nitrosamin yang diklaim sebagai salah satu penyebab kanker (karsinogenik).
Sebaliknya, berbagai macam sayur dikatakan bersifat preventif sebagai antikanker. Orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah biasanya lebih sehat, dengan faktor risiko penyakit degeneratif atau kanker lebih kecil dibandingkan dengan orang yang kurang mengonsumsi sayur dan buah. Teliti punya teliti, ternyata kandungan antioksidan dalam sayur dan buah itulah yang dapat mencegah terjadinya kanker.
Licopene dalam tomat misalnya, merupakan senyawa antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif atau kanker. Mekanisme proteksi licopene belum jelas, tetapi secara umum dengan menjaga kerusakan oksidatif.
Suatu penelitian pada hewan dilakukan dengan memberikan lycopene 0,2 mg dalam 0,2 ml minyak zaitun tiga kali sehari selama periode pertumbuhan tumor pada paru-paru. Hasilnya, pada mencit yang diberi lycopene terjadi penurunan jumlah tumor dibandingkan dengan mencit kontrol.
Bagaimana dengan timun?
Buah tanaman bernama latin Cucumis sativus L ini mengandung saponin, enzim proteolitik, glutation. Timun dikatakan juga mengandung 35.100 - 486.700 ppm asam linoleat. Sebagai suku Cucurbitaceae, yang biasanya mengandung kukurbitasin, timun kemungkinan juga mengandung senyawa tersebut. Kukurbitasin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antitumor.
Saponin adalah senyawa surfaktan. Dan berbagai hasil penelitian disimpulkan, saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator, dan antikarsinogenik. Mekanisme antikoarsinigenik saponin meliputi efek antioksidan dan sitotoksik langsung pada sel kanker. Saponin dari kedelai merupakan sumber makanan yang sudah diteliti dapat menurunkan risiko kanker.
Glutation merupakan antioksidan endogen dalam tubuh yang digunakan sebagai penangkal oksidatif yang di antaranya akibat senyawa radikal bebas, atau karsinogen. Sifat oksidatif dari glutation adalah glutation mampu melakukan peroksidasi terhadap radikal bebas dalam tubuh. Tumbuhan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, mampu meningkatkan aktivitas glutation dan glutation transferase.
Asam linoleat termasuk asam lemak esensial yang terdapat dalam lemak nabati maupun hewani. Bentuk asam lemak linoleat terkonyugasi (conjugated linoleic acid=CLA) dikatakan bersifat antikanker. Dari sumber elektronik diketahui bahwa biji ketimun mengandung CLA. CLA bersifat antioksidan, yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Hasil penelitian yang dilakukan di Food Research Institut, Departement of Food Microbiology, University of Winconsin-Madison menyatakan, CLA dapat menghambat terjadinya karsinogenesis dan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh, dan menstimulasi pertumbuhan tikus muda. Dari tanaman, kandungan CLA banyak terdapat dalam biji bunga matahari dan biji kedelai.
Pada prinsipnya suatu antioksidan dapat bekerja sebagai antikarsinogenik dengan cara menurunkan tingkat stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan dimana radikal bebas oksigen dibentuk dalam jumlah sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu lagi meniadakan efeknya dan timbul kerusakan jaringan.
Nah, karena timun beserta bijinya kaya akan senyawa antioksidan, maka ia bisa berperan dalam menangkal terjadinya penyakit kanker atau penyakit degeneratif. (intisari)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment